Assalammualaikum
kawan..
Gimana puasa
kalian hari ini? Semoga lancar2 aja yaaa, sampe 27 hari kedepan
pastinya, aamiin :D
Ketika aku
lagi tiduran siang ini, tiba2 aku teringat dengan sebuah mimpiku
yang masih kupendam sampe saat ini. Mimpi itu datang ketika aku duduk di kelas
3 SMP. Dan mungkin mimpi itu tak akan bisa terlupakan di dalam benakku ini.
Entah kenapa aku pada saat malam itu aku bisa bermimpi seperti itu. Ya, saya
paham, jika tidur adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita
dan anugerah itu memiliki anugerah yang tak bisa kita tebak. Entah kejadian
baik atau pun buruk yang akan menjadi anugerah kita itu. Tapi, Allah itu Maha
Adil à Al-
Adl. Karena apa? Karena dibalik sebuah mimpi itu, insya’ Allah pasti ada makna
yang tersirat. Tetapi alhamdulillahnya, pada saat itu Allah menganugerahkan aku
sebuah mimpii
yang Subhanallah sekali. Sebenarnya mimpiku ini sudah kucritakan
kepada sahabat2ku di waktu kala itu. Jadi ketika malam itu, aku
tidur seperti biasa, tak ada yang istimewa. Di tengah2 keterlelapanku
itu, sebuah mimpi datang kepadaku. Waktu itu aku bermimpi aku seperti berada di
surga. Subhanallah, indah sekali. Mengapa aku bisa mengatakan seperti di surga?
Karena , di dalam mimpiku itu, aku di sana melihat pemandangan danau dan tumbuh2an
yang sangatlah mempesona. Jadi pada awalnya, aku sedang mengantre di suatu
anrtrean. Aku lupa, waktu itu aku sedang mengantre apa. Tapi yang pastinya aku
sedang mengantre sebuah tiket bersama kakakku (perempuan). Namanya Nisa. Yang
aku ingat ketika aku sedang mengantre, sangatlah penuh antreannya. Dan setelah
lama menunggu, aku mendapatkan dua tiket. Sebenernya, aku bingung , aku membeli
tiket ini untuk masuk ke mana. Apakah tiket untuk menonton film? Dan ternyata
bukan. Aku dan mbakku ternyata masuk ke sebuah ruangan, yang sangatlah panjang.
Aku agak bingung. Karena yang aku lihat ketika itu adalah sebuah lorong putih
yang tak berujung. Aku pun ketika itu iseng bertanya kepada sang penjaga pintu
di sana. “Pak? Ini tempat apaan sih?” penjaga itu pun menjawab, “Sudahlah,
masuk ke dalam sana.” “tapi? Aku masuk ke sana bersama siapa?” “kan ada kakakmu
yang akan menemanimu di dalam sana.” “Oya deng saya lupa Pak. Makasih ya pak.”
Dan penjaga itu tidak menjawabnya. Kami pun bersiap untuk menelusuri ruangan yg
panjang itu. Dan tiba2, aku sudah berada di atas sepeda bersama kakakku. Model
sepeda yg aku pakai adalah sepeda yg model jalu. Kakakku yang mengendalikan
sepeda, sedangkan aku yang memboncengnya. Aku berdiri tepat di belakangnya, di
bagian jalunya. “Dah siap Rul?” tanya kakakku kepadaku. “Udah mbak.” Oke,
mulailah kami menelusuri ruangan aneh itu. Dan yang aku ingat adalah, kami
menunggangi sepeda berada di jalan berwarna putih, dan mbakku tak perlu
mengayuh sepeda itu, karena sudah bisa berjalan sendiri. Seperti berjalan di
atas eskalator gitu deh rasanya. Ketika sudah di tengah2 perjalanan,
subhanallah tiba2 ada sebuah hamparan danau yang sangaaatlah luas.
,masya’ Allah indah sekali. Sampai2 aku tak dapat mengucapkan
sepatah kata pun ketika itu. Aku pun dengan spontan langsung turun dari sepeda.
Aku mendekat ke danau itu, dan yg kulihat lainnya ada beberapa tebing yang
mengelilingi danau hijau itu. Memang seperti surga dunia. Coba kamu bayangkan,
jika kamu melihat pemandangan yang indah nan mempesona seperti itu
*kuajakmengkhayal*. Kakakku hanya bisa duduk di atas sepeda saja, tidak bisa
turun bersama aku. Entah kenapa bisa seperti itu. Kakakku pun mengajak aku
untuk melihat2 ke arah depan sana. Sebenarnya aku tak ingin pergi
dari tempat itu, karena aku sudah merasa pewe. Tapi karena aku memiliki rasa
yang ingin tahuan yang menggebu-gebu ya sudah, aku putuskan buat melanjutkan
perjalanan, mungkin di depan sana ada pemandangan yang lebih bagus dari tempat
ini, begitu pikiranku ketika itu. Setelah kita melanjutkan perjalanan kembali,
aku iseng melihat ke arah depan. Dan yang aku lihat adalah sebuah cahaya putih
yang nampaknya ruangan ajaib ini memiliki ujung yang bersinar. Aku mengajak
mbakku agar kita sampai ke ujung ruangan ini. Tapi sepertinya mustahil. Karena
perjalanan buat menuju ke arah sana sepertinya membutuhkan waktu yang cukup
lama. Dan tiba2 terdengar suara dari atas, “Nak, waktumu untuk
berada di sini sudah habis. Dan sekarang waktunya untuk pulang.” Aku tak tahu
dari mana asal suara itu keluar. Dan mbakku mengajakku untuk balik. Ya, dengan
berat hati aku turuti perintah itu. Sebenarnya aku masih ingin berada di sini
untuk menikmati pemandangan ini. Tapi yasudahlaaah. “Udah Rul. Gak papa, besok2kan
masih bisa ke sini lagi.” Begitu kata kakakku yang mencoba membuatku tenang.
Dan kujawab kata2 kakakku itu dengan sebuah senyuman.
Nah, ketika
itu pula aku terbangun dari mimpi indahku itu. Ketika aku terbangun aku merasa
takut, bingung, seneng, semua campur jadi satu. Apakah ini pertanda sesuatu
akan terjadi kepadaku? Tapi entahlah wallahualam bishowab, pasti ada hikmahnya
dibalik mimpiku itu.
Dan keesokkan
harinya, karena aku tidak kuat untuk memendam rasa takutku ini, jadi aku
mencritakan panjang lebar tentang mimpiku itu kepada sahabat2ku di sekolah
*SMP*. Sebagian teman2ku itu ada yang beranggapan bahwa itu adalah
hanya sebuah mimpi yang tak bermakna, dan sebagiannya lagi ada yg beranggapan
bahwa itu pertanda jika aku meninggal kelak, maka itulah gambaran di mana kamu
besok. Aku pun menjawabnya, aamiin ya robbalamiin teman :D.
Kalau aku
pribadi sih mengambil sisi positifnya aja, dari mimpiku itu. ^^
Sekian
ceritaku tentang mimpi yang tak terlupakan. Mungkin dari beberapa dari kalian
yang sudah membaca cerita mimpiku ini menganggap bahwa ini hanya cerita yang
dibuat2 seperti yang ada di tv2. Tapi sungguh teman, ini
adalah cerita fakta, yang pernah kualami sendiri.
Wassalammualaikum
temaan ^^
*keep spirit
body*
0 komentar:
Posting Komentar