pengumuman itu pun datang juga. Alhamdulillah sekali, ternyata saya lolos untuk menjadi anggota PDT J .
Minggu demi minggu, hari
demi hari kami lewati untuk latihan di setiap harinya setelah pulang sekolah
tepat di depan sanggar pramuka. Awalnya kami semua merasa terbebani untuk
menjalankan latihan rutin tersebut, tetapi lama kelamaan saya dan teman-teman
yang lain merasa menjadi terbiasa untuk melakukan hal setiap harinya. Ya ,
latihan itu diadakan pada setiap hari. Sampai-sampai pada hari Minggu pun kami
harus rajin berangkat ke sekolah. Yang seharusnya di hari Minggu itu kami
anak-anak sekolah menggunakan pada hari itu untuk merefreshing diri, tetapi kami anak-anak PDT menggunakan hari itu untuk
latihan rutin, kami jalani itu semua dengan penuh rasa santai tetapi tetap
serius. Dan akhirnya hari yang kita-kita tunggu itu datang juga. Ketika itu
pada tanggal 26 Desember 2012 tepat di hari Rabu. Kami PDT selama lima hari.
Yaitu pada tanggal 26 sampai 30 Desember. Pada hari pertama kita semua juga
dari sekolah-sekolah SMA/SMK/MA lainnya mengikuti apel terlebih dahulu di
museum Diponegoro , karena di situ jugalah awal dari perjalanan PDT kami.
Yang tidak kusangka adalah
aku di sana bertemu dengan teman rumah ku. Ketika aku pertama kali melihat dia,
aku melihatnya sedang duduk di dalam mobil ambulan. Karena dia di sana bertugas
menjadi petugas kesehatan dari Dewan Saka Bhakti Husada. Ketika aku di dekat
mobil ambulan itu, kusapa dia dengan senyum. Dia juga meresponku dengan
senyuman. Namanya adalah Gery. Nah , ketika apel suasana di sana (lapangan)
sangat panas, sehingga membuat beberapa teman kami yang dari sekolah lainnya
jatuh pingsan. Dan yang pingsan itu adalah orang yang tepat berdiri di samping
kanan kiriku. Dan untungnya petugas kesehatannya cepat bertindak. Setelah kami
semua mengikuti apel, kami semua di lepas untuk mengawali pengembaraan kita. Di
sepanjang perjalanan menuju pos satu awalnya kami semua menyambutnya dengan
penuh semangat yang membara juga menyanyikan semua yel-yel yang telah kita buat
sebelumnya.
Kami mengawali
pengembaraan itu menggunakan pakaian
pramuka lengkap, nah di tengah-tengah
perjalanan, pangkalan kami berhenti sejenak untuk mengganti pakaian olah raga,
agar perjalanan kami tidak ribet. Setelah sekian lama kami berjalan, kami
putuskan untuk berhenti guna isitirahat. Waktu itu kami isitirahat di pinggir
jalan dan tepat di depan rumah warga. Ketika kami sedang asyik beristirahat
tiba-tiba ada salah seorang ibu-ibu yang membawakan kami satu pack kue brownies. Awalnya teman kami menolak pemberian kue itu tetapi ibu
itu memaksa kami untuk menerima kue brownies
tersebut. Tetapi di dalam hati yang paling dalam kami menginginkannya *hahaha J dan pada akhirnya kami terima kue brownies
itu. Kami pun melanjutkan pengembaraan kami untuk menuju ke pos satu. Belum
sampai di pos satu, aku sudah merasa lelah sekali. Penyebab dari kelelahan itu
ada beberapa sebab. Yang pertama karena membawa beban yang sangat berat dan
yang ke dua karena kakiku sudah sangat sakit untuk berjalan. Rute dari
pengembaraan kami adalah rute perang Pangeran Diponegoro yaitu sekitar Kulon
Progo, Goa Selarong , Bantul.
Ketika aku sudah merasa
lelah sekali, tiba-tiba mbak Vinna mengulurkan tongkatnya kepadaku. Awalnya aku
bingung kenapa dia tiba-tiba mengulurkan tongkatnya. Dan mbak Vinna pun langsung
ngomong ke aku. “Ayok dek ku geret aja,pake tongkat ku..”. Aku pun mengerti apa
yang dimaksud dia. Dia ingin meringankan rasa lelahku, dengan cara menggeretku. Eee dalam hatiku aku mengerti bahwa sesungguhnya dia juga merasa
lelah. Aku salut dengan rasa kekeluargaan mbak Vinna. J Setelah sekian lama kita jalan guna
menuju ke pos satu, akhirnya kita sampai di pos satu. Sebelum saya sampai di
pos satu ada serangkaian kejadian yang tidak terduga, contohnya saja ketika
mbak Vinna sudah merasa sangat lelah meggeretku, dia menyerahkan tongkatnya
kepada Teddyàbagaikan tongkat estafet
yang dilemparkan ke orang lain. Teddy pun menerima tongkat itu dengan senag
hati. Nggak tau kenapa dia seperti
tidak merasa terbebani dengan kedatanganku bersama tongkat itu. Teddy
menggeretku dengan rasa senang sekali, disamping kita hanya berjalan berdua
ketika itu, di sana kita jalan bersama kakak Kopja yang menurut kita dia itu
sangat ramah. Disepanjang perjalanan dia menceritakan tentang pengalaman PDTnya
yang tahun lalu. Saya dan Teddy pun mendengatkan ceritanya beliau dengan
seksama tetapi tetap santai. J Disepanjang perjalanan saya dan Teddy sering sekali
membuat teka-teki dan sharing tentang
pengalaman pribadi. Misalnya saja dia sharing
kepada saya tentang pengalaman dia sepanjang dia pacaran dengan anak SMK 6.
Dia bercerita bahwa dia jarang sekali bertemu dengan pacarnya. Bahkan hanya
sebulan sekali mereka bertemu,atau mungkin setahun sekali,eee entaahlaah. Lalu dengan spontan aku bertanya ke dia, “eh Ted, pacarmu itu hebat yaa bisa bertahan
sama kamu walaupun jarang ketemu sekali pun..” Teddy dengan senyum
malu-malu kucingnya kemudian menjawab, “hahaha..
aku sak jane yo bingung lho Rul, tapi aku yo have fun aja kok LDR an kaya
ginih… :p” Aku pun tertawa ketika mendengar dia berkata seperti itu, tapi
ya sudahlah, kan setiap orang memiliki kepribadian dan sifat yang unik. J Aku senang memiliki teman yang
seperti dia, sangat terbuka J
0 komentar:
Posting Komentar